1. Longlegs (2024)
Disutradarai oleh Osgood Perkins dan dibintangi oleh Maika Monroe serta Nicolas Cage, Longlegs adalah film horor kriminal yang menyajikan ketegangan psikologis ekstrem. Ceritanya mengikuti seorang agen FBI yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang tampaknya berkaitan dengan okultisme. Nicolas Cage tampil sangat menyeramkan sebagai pembunuh misterius yang manipulatif, menjadikan film ini salah satu rilisan paling mengganggu secara emosional di tahun ini. Visual atmosferik dan nada gelapnya berhasil membuat banyak penonton bergidik ketakutan.

2. The First Omen (2024)
Prekuel dari franchise klasik The Omen, film ini mengisahkan awal mula kelahiran Damien, anak iblis yang membawa kutukan. Disutradarai oleh Arkasha Stevenson, film ini mendapatkan pujian karena berhasil menggabungkan elemen horor klasik dengan nuansa modern. Adegan-adegan mistis dan simbolisme agama yang kuat membuat atmosfernya begitu mencekam. Banyak penonton menyebut film ini sebagai kebangkitan horor supranatural klasik yang benar-benar membuat bulu kuduk merinding.

3. Immaculate (2024)
Dibintangi Sydney Sweeney, Immaculate adalah horor psikologis bertema agama yang bercerita tentang seorang biarawati muda yang mengalami kejadian-kejadian aneh setelah memasuki biara terpencil di Italia. Dengan nuansa gothic dan ketegangan perlahan yang meningkat, film ini mengejutkan dengan plot twist mengerikan yang benar-benar tak terduga. Akting intens Sweeney dan visual menyesakkan membuat film ini terasa seperti mimpi buruk yang nyata.

4. Late Night with the Devil (2024)
Mengambil latar tahun 1970-an, film ini menampilkan rekaman “live” acara TV horor yang berubah menjadi malapetaka supranatural. Dengan gaya found footage dan atmosfer retro, Late Night with the Devil sukses membangun rasa takut secara perlahan hingga meledak di akhir. Konsep unik dan eksekusi kreatifnya membuat film ini menjadi salah satu horor indie terbaik yang wajib ditonton oleh pecinta genre menyeramkan.

Keempat film di atas bukan hanya menghadirkan teror biasa, tetapi juga membekas secara psikologis. Mereka berhasil menciptakan suasana gelap, menyesakkan, dan mengguncang emosi penonton—membuktikan bahwa horor bisa lebih dari sekadar jump scare. Siap untuk uji nyali?