1. Sinners
Disutradarai oleh Ryan Coogler dan dibintangi oleh Michael B. Jordan dalam dua peran ganda, Sinners adalah film horor vampir berlatar budaya Amerika Deep South tahun 1932. Film ini menghadirkan perpaduan antara musik blues, simbolisme budaya kulit hitam, dan kengerian supernatural yang mendalam. Dinilai sebagai salah satu film terbaik 2025—dengan nilai Rotten Tomatoes mencapai 96–97% Sinners bukan hanya horor, tetapi juga drama emosional dan refleksi sosial yang kuat.

2. Bring Her Back
Film ini merupakan karya pasangan sutradara Talk To Me, Michael dan Danny Philippou. Mengisahkan saudara tiri yang menemukan ritual menyeramkan dalam keluarga angkat misterius, Bring Her Back mengeksplorasi tema duka dan obsesi cinta dalam bentuk cerita supranatural yang intens dan dramatis. Dengan rating Rotten Tomatoes 95–89% dan mendapat sorotan tinggi di Forbes dan Cinephile Corner, film ini menghadirkan ketegangan psikologis sekaligus kekuatan naratif emosional

3. The Monkey
Diadaptasi dari cerita pendek Stephen King oleh Osgood Perkins (Longlegs), film ini membawa tema horror gelap berupa boneka monyet terkutuk yang menyebabkan kematian brutal secara acak. Dengan gaya sinematik ala Final Destination dan sentuhan black comedy, The Monkey mendapatkan skor kritikus dan penonton masing-masing sekitar 84–85% serta sukses di box office—menghasilkan hampir $68 juta dari dana sebesar $10–11 juta

4. 28 Years Later
Kembali ditulis oleh Alex Garland dan disutradarai Danny Boyle, 28 Years Later melanjutkan kisah virus Rage puluhan tahun setelah pandemi awal. Film ini menampilkan dunia post-apokaliptik dengan estetika iPhone film, penggunaan footage stok, serta unsur fantasi permusuhan manusiaistik. Dengan skor Rotten Tomatoes sekitar 88%, serta diperkuat oleh aktor seperti Jodie Comer dan Ralph Fiennes, 28 Years Later tampil sebagai evolusi berani dari franchise zombie klasik

Keempat film ini mewakili kekuatan horor modern: dari budaya dan musik (Sinners), trauma emosional dan supranatural (Bring Her Back), horor absurd dan kengerian boneka terkutuk (The Monkey), hingga kisah apokaliptik yang reflektif dan stylistic (28 Years Later). Untuk penikmat ketegangan visual dan narasi yang membekas, film-film ini wajib untuk ditonton. 🎥